Oleh : Mulyani Zed
|
Dari kiri: Masrizal, Irwan, Rhil, Moelyani, Kak Riski, Andi dan Akbar |
Salam 7cm…
Yups, itulah nama dari genk kami. (seperti
anak SMA aja masih ada genk)… eeepps, tapi genk ini beda lho sama genk d SMA,
yang masih labilisasi gitu... hehe
Tapi kami disini beda, bukan genk yang
hanya berteman dengan sesama di dalam genk itu, kami juga akrab dengan
kawan-kawan lainnya, hanya kebetulan saja kami bisa bersama dan membentuk
sebuah nama “7 cm”…
Tapi nama itu juga bukan dari 5 cm lho,
okey ntar bakalan diceritain dech asal muasal alias asbab dari nama “7 cm”…
Okhey sebelumnya kami akan kenalkan
dulu siapa-siapa aja sich yang ada di dalam “7 cm” ini…
Cekidoooottt…… J
Inilah profil personi “7cm”
Yang pertama ada senior
kami yang paling senior, boleh d bilang abang yang paling tertua di genk kami,
yups beliau adalah “MASRIJAL”, beliau lahir di Gunung Pudung pada 02 Juli 1989.
Rupanya senior kami ini banyak hobi juga ya, hehe. Yups hobi beliau diantaranya
jalan-jalan (terserah mau jalan kemana aja yang penting jalan, walopun jalan
kaki mungkin ya…) wkwk, trus dy juga punya hobi mancing (eeppps tapi bukan
mancing cewe kan bang..??) hehe, ya adalagi hobi beliau yaitu tenis meja, yaa
lumayan untuk kesahatan juga… J. Beliau juga seorang pekerja keras
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri,mau bekerja apa saja demi kesuksesan. Dan
dari kecil beliau memang sudah hidup mandiri dan tanpa putus asa yaa sampai pada
saat ini, itu semua beliau lakukan demi cita-cita yang akan diraih. Semoga
kesuksesan slalu meyertai kami… Aamiin…..
Lanjut yang kedua ada
“IRWAN SAPUTRA”, dia juga sebagai ketua di “7 cm” dia lahir di Abdya pada 01
Januari 1991 (tahun baru euy..), hobi irwan adalah membaca (mau buku, novel,
koran dan yang lain yang bisa di baca lah pokoknya, yang penting membaca),
boleh di bilang dia seperti pustaka berjalan, hoho. Irwan juga seorang anak
yang mandiri, dia rela bekerja demi membantu orangtuanya untuk memenuhi
kebutuhan biaya kuliahnya (anak yang baik yaa…) hehe.
Dia juga seorang yang
penyayang anak-anak sehingga rame anak-anak juga dekat dengannya. Dia juga
seorang yang rela berkorban demi sahabatnya yang lain, sering memberi masukan
juga pada kami tentang hal-hal yang mungkin dulunya belum pernah kami ketahui,
yaa namanya aja perpustakaan berjalan, pasti banyak bahan donk yang mesti di
transfer, walopun banyak mukadimahnya, hehe. Dan yang penting kata seorang
Irwan adalah “yang penting kita punya cerita”, hihihi
Yang ketiga ada “ANDI
MAULANA”, dia lahir disekitaran kota Banda Aceh yang pastinya di atas kasur laa
(hehe) pada 09 Oktober 1990. Dia memiliki hobi olahraga (terserah olahraga apa
aja yang penting bagi seorang andi yaitu olahraga) hehe. Andi juga kami kenal
sebagai orang yang cuek akan keadaan, tapi walopun dia cuek dia tetap baik kok,
mau membantu kawan (itu yang penting) J. Dia juga seorang yang suka ngomong
ceplas ceplos yang bisa buat kami ketawa bareng, apapun kata-kata dia yang
keluar seringnya hanya candaan semata, yang penting ngakak trus….
Yang keempat ada “M.
ALI AKBAR”, yang lahir di Lawe Loning pada 20 Maret 1991. Hobinya adalah jogging,
football, basketball, renang dan masih banyak lainnya, terlalu banyak hobbi
sahabat yang satu ini, hihi. Akbar seorang sahabat kami yang paling loyal dan
gokil abiiiiiss. Dia bisa buat kami tertawa ngakak hanya dengan gayanya aja,
apalagi kalo dia ngomong ya, hoho. Dia juga seorang yang sangat, sangat dan
bahkan sangat jujur. Apapun tentang kebaikan dan kejelekan kami dia akan
mengatakannya, eeppps tapi bukan untuk memojokkan atau apalah, dia hanya
menyampaikan dengan tujuan mungkin kami bisa mengubah sifat-sifat kami yang
kurang baik, karna dia juga sahabat yang sangat peduli dengan sahabat yang
lainnya. Siiiippp dech Akbar…. J
Adalagi yang kelima,
“RISKY MOLISA” yang lahir di Cot Tufah pada 24 September 1990. Hobinya nonton, jalan-jalan,
shopping dan berfoto ria, hehe. Risky juga seorang sahabat yang peduli, saling
menasehati (kalo kami ada salah), yaa sifat keibuannya adalah pada dirinya,
hehe. Dia juga seorang yang amat sangat narsis abiis. Tiap kami jalan atau buat
something yang penting jepret jangan lupa, dimanapun dan kapanpun dokumentasi
tetap harus ada, yang penting happy. Hehe
Ini dia yang keenam,
“RHILMANIDAR”, yang lahir di Ladang Teungoh pada 26 November 1991. Hobi seorang
Rhil adalah jalan-jalan, mau kemana pun yang penting jalan truuus, hehe. Rhil
juga seorang sahabat yang baik, peduli, g’ banyak bacot (bacot apanya ni), ya
gitulah pokoknya, hehe. Dia juga seorang yang asyiik untuk bercanda, ketawa yaa
untuk hilangin stress juga lah. Kalo dibilangin narsis ya lumayan narsis juga,
maklum aja kalo cewe narsis, itu hal yang biasa. Seperti kata diatas tadi yang
penting happy, hehe.
Ini dia yang terakhir
personil dari “7 cm”, yups, dia adalah “MULYANI ZED”, yang lahir di
Blangpidie pada 7 Maret 1991. Hobinya
apa ya kira-kira, hehe, rupanya Imoel juga mempunyai hobi sama seperti
sahabatnya yang lain yaitu jalan-jalan, yang penting jalaan, hehe. Kata
sahabatnya yang lain Imoel seorang yang gokil, ceria, dan slalu punya cerita
(apa ya ceritanya?, mau tau donk) J. Apapun yang terjadi dia masih aja
sempat untuk buat kami ngakak, mau di saat sehat atau pun sakit yang penting
tertawa. Tapi kata seorang sahabatnya dia juga seorang yang kalo lagi emosi
kurang bisa di kontrol, ya maklumlah cewe ada bagian sensinya. Tapi walopun
begitu dia juga seorang sahabat yang setia lho, mau membantu apa saja kalo
sahabat yang lainnya butuh. Hidup memang untuk saling membantu. J
Okhey, itulah profil dari personil “7
cm”. Dalam persahabatan memang ada lebih dan kurangnya. Dan kelebihan itulah
yang ,menjadi menutup kekurangan sesamanya. Yang paling penting di dalam
persahabatan itu adalah kekompakan, kejujuran n kesetiakawanan……
Dan bagaimana “7 cm” ini bisa terbentuk
ya…?? Tuing tuing… hehe
Inilah asal muasal dari “7 cm’…
Okhey kami mulai dari awal perjalanan kami…
Kami
bertujuh adalah mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri di sekitaran
kota Banda Aceh, yups kami mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry
Banda Aceh, yang dulunya dikenal dengan IAIN Ar-Raniry. Kami berasal dari
Fakultas dan jurusan yang berbeda-beda pula, walopun ada diantara kami yang
kuliah pada jurusan yang sama. Diantarnya: Imoel dan Rhil kuliah pada jurusan
yang sama yaitu Pendidikan Matematika leting 2009 pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, tapi mereka beda unit. Risky kuliah pada Pendidikan Biologi leting
2008 juga pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Irwan kuliah di jurusan
Hukum Pidana Islam leting 2009 pada Fakultas Syariah. Masri salah seorang
mahasiswa jurusan Manajement Pendidikan Islam leting 2008 di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Akbar adalah mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam leting 2009 di Fakultas Dakwah, dan Andi seorang mahasiswa jurusan
Pendidikan Bahasa Arab leting 2009 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Kami juga berasal dari
berbagai kabupaten yang ada di provinsi NAD. Imoel dan Irwan berasal dari
kabupaten Abdya (Aceh Barat Daya), Rhil dan Masri berasal dari Aceh selatan,
Risky dari Bireun, Andy asli orang Banda Aceh dan ini dia Akbar yg kurang jelas
dari mana asalnya, kebanyakan sich kampungnya, hehe, tapi dia sekarang menetap
d Lhoksumawe.
Yaa itulah sekilas info tentang
pendidikan dan asal daerah personil “7 cm”… J
Sebagai mahasiswa
semester akhir di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, kami wajib mengikuti yang namanya
KPM yaitu Kuliah Pengabdian Masyarakat. Pada saat itu kami yang belum saling
kenal mengikuti KPM mandiri, yang pada saat itu penempatannya di kabupaten Aceh
Besar dan hanya ada 2 kecamatan, yaitu Blang Bintang dan Krueng Barona Jaya.
Kebetulan pada saat itu kami di tempatkan di kecamatan Blang Bintang tepatnya
di gampong Lamsiem yang mulai terhitung tanggal 18 November 2013.
Yuuups, di gampong
inilah kami mulai berkarya, yaa berkarya dalam arti mengabdi sebagai tugas
mahasiswa semester akhir. Pada awal melaksanakan tugas ini kami merasakan capek, bosan dan seperti yang di bilang oleh
sahabat kami Rhil seperti “panas dingin”, hehe.
Tapi setelah beberapa hari
berlalu perubahan keadaan lebih membaik. Saat kami sedang istirahat sejenak
menghilangkan kelelahan di meunasah gampong Lamsiem sambil bercerita dan bercanda
bersama tiba-tiba terbesitlah untuk membuat nama untuk persahabatan ini, biar
persahabatannya lebih gimnaaaaa gitu, hehe.
Yaa pada saat itu terlontarlah kata
“7 cm” tapi bukan karna dari film 5 cm juga walopun akhirnya kami menyadari itu
seperti ikut-ikutan 5 cm, tapi kami gak peduli, nama “7 cm” tetap kami pake
sebagai nama persahabatan kami, karena kami juga yang terdiri dari 7 orang dan kami
punya cerita yang gak kalah serunya dengan 5 cm, hehe.
Hari demi hari kami
lalui bersama, penuh dengan keceriaan dan kelelahan, yang namanya mengabdi mana
ada yang senang selalu, pasti ada lelahnya juga, tapi itu semua hilang karna
tawaan dan kegokilan dari para sahabat. Dan kami memilih Blang Bintang sebagai
salah satu tempat untuk menghilangkan kepenatan kami, disana kami beristirahat
untuk menghilangkan semua peluh dan penat.
Sambil menikmati udara segar
persawahan dan menikmati pemandangan pesawat yang take off and landing dan
ditambah lagi kegokilan kami yang bisa buat kami tertawa dan bahagia bersama.
Begitulah hari-hari yang sering kami lalui selama masa pengabdian di gampong
Lamsiem, walopun diantara kami ada yang jarang ada di TKP (Tempat Kejadian
Perkara, hehe) itu karna ada alasan tersendiri kenapa dia tidak bisa hadir di
tempat pengabdian, dan kami sebagai sahabat harus saling memahami dan mengerti
satu sama lainnya dan berharap persahabatan ini akan terus terjaga keutuhannya.
Masih terekam indah
memori yang pernah terjadi di tempat pengabdian itu. Yaa pada satu hari
tepatnya pada tanggal 26 November 2013 yang bertepatan dengan hari jadinya
salah satu sahabat kami yaitu Rhil. Kami ingin merayakan hari ulang tahun
sahabat kami sebagai kepedulian kami terhadap seorang sahabat, walopun tak
mewah tapi kami tetap merayakan semampu kami.
Dengan berbagai cara kami setting
untuk merayakannya, dan terus memikirkan berbagai aksi yang akan kami
tampilkan, skenario pun kami buat semaksimal mungkin yang penting perayaan ini
akan berkesan untuk kami semua ya mungkin terutama untuk Rhil yang ultah pada
saat itu. Dan akhirnya semua pun berjalan seperti yang kami harapkan, dramanya
itu lhooo….. pura-pura Masri dimarahin pak kicik, lalu memutuskan untuk berhenti
dari pengabdian dan pergi begitu aja, sampai Akbar dan Irwan mengejar Masri
dalam hujan-hujanan (udah seperti film-film india aja ya, hehe), dan
menyalahkan Rhil sebagai dalang yang buat Masri seperti itu. Daaaannn inilah
surprise yang kami kasih untuk Rhil, (kasiaaan dech Rhil dikerjain), wkwk. Tapi
itulah keindahan yang kami dapatkan dari para sahabat. J
Berharap persahabatan
ini akan utuh sampai akhir hayat nantinya. Masih ingin bisa berkumpul walopun
nantinya udah mempunyai kehidupan masing-masing, tapi kalo memang kami mau
menjaganya semuanya akan bisa terwujud apa yang kami harapkan saat ini.
Suatu hari timbullah
inisiatif kami untuk membuat baju persatuan “7 cm”, dan kami semua soo pastinya
setuju donk dengan usulan itu, yaa karna kami yang kompak dan slalu
menginginkan kebersamaan. Akhiranya kami pun memutuskan membuat baju persatuan
tersebut. Berbagai ide yang kami pikirkan sebelum kami buat baju itu, kami
desain dengan semaksimal mungkin yaa berharap sebagus mungkinlah. Dan kami juga
sepakat untuk membuat sketsa foto kami di baju tersebut, gak kebayang saat
hebohnya kami berfoto untuk baju itu, hoho.
Di hari minggu pagi itu
tepatnya tanggal 8 Desember 2013 setelah breakfast bareng kami mengadakan
pemotretan untuk baju kami, wew pemotretan boookk, kayak model aja, haha, aarggh anggap aja sama, wkwk. Akhirnya kami pun
meminta bantu seorang warga untuk memotret kami dengan berbagai macam gayalah,
gak ada malu-malunya, yang penting jepreett…
|
Begini hasil pemotretan bajunya |
Setelah itu kami
melanjutkan tugas pengabdian kami hingga jam 12 dan kami pun beristirahat
sejenak. Dan dalam istirahat itu kami pun sepakat untuk langsung memesan baju kami,
yaa berharap cepat siap (terasa gak sabaran liat bajunya, hehe). Akhirnya
Imoel, rhil, dan Risky pun mengambil langkah untuk pergi ke sebuah toko baju
yang ada di sekitaran Darussalam, yaa lumayan jauh lah dari tempat kami
mengabdi. Pada saat itu kami memutuskan untuk mengendarai 1 motor dan
berbonceng 3, dan kebetulan Imoel sebagai sopirnya yang menggunakan motor
Akbar. Kami pun gak pernah terbayang apa yang bakalan terjadi selanjutnya, dan
dengan santai Imoel memacu motor sambil bercerita dan tertawa bersama Rhil dan
Risky dalam perjalanan itu.
Tapi takdir berkehendak
lain, dalam perjalanan kami yang belum begitu jauh dari tempat pengabdian itu,
kami mengalami kecelakaan. Kami gak tau ada kendaraan lain di belakang motor kami,
yaa rupanya ada sebuah becak yang sedang melaju dibelakang kami dan berusaha
untuk mendahului kami, sampai akhirnya kami pun tertabrak oleh becak itu. Mau
dikatakan apalagi na’as hari itu yang menimpa kami. Tapi mereka sahabat gak
pernah hilang dari kami.
Setelah kejadian itu Imoel berusaha menelpon serorang
sahabat yaitu Akbar dan memberitahukan keadaan yang terjadi pada kami pada saat
itu. Tak lama setelah itu pun Irwan dan Andy datang menemui kami dan pada saat
itu juga kami sudah di bawa ke klinik terdekat oleh warga setempat yang
membantu kami.
Walopun kondisi kami
yang lemah dan luka yang kami alami tapi kami masih bisa tertawa gak peduli
sakit itu, bisa dibilang moe moe khem kalo bahasa indonya nangis-nangis ketawa,
hehe. Setelah kami di obati oleh dokter pun akhirnya kami kembali ke tempat
pengabdian, walopun kondisi sudah berbeda yang dulunya sehat wal’afiat dan
sekarang kami jadi pincang dan luka-luka, hmmm nasib nasiiib….
Pada saat kondisi kami
yang seperti itu yang hanya bisa duduk manis tanpa bisa buat banyak tugas yang
semestinya harus kami jalani, tapi sahabat yang lainnya tidak pernah keberatan
dengan keadaan kami seperti ini, mereka slalu ada tiap kami butuh pertolongan.
Apapun yang kami butuh mereka slalu bersedia untuk menolong kami.
Pada awalnya kami semua
sebagai sahabat tidak pernah pandang bulu satu sama lainnya, semua berlaku adil
tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Tapi lama kelamaan kami
melihat sesuatu yang aneh dari Irwan ke Rhil, bukan berarti juga dia
menyisihkan kami, dia masih tetap memperlakukan yang lainnya seperti seorang
sahabat walopun ada lebihnya untuk Rhil kami enjoy aja, hehe. Tapi keanehan yang
berbeda itu membuat kami bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan Irwan ke
Rhil…??.
Irwan mulai memberi
perhatian lebih ke Rhil, yaa gitu dech, seperti orang yang lagi falling in
love, hehe. Kecurigaan kami mulai dalam, dan mencoba untuk menyelidiki apa yang
sebenarnya sedang terjadi, udah seperti detektif aja kami ini, hehe.
Ooppss, ternyata kami
menemukan jawaban dari kecurigaan kami selama ini. Sepertinya Irwan memiliki
perasaan lebih dari seorang sahabat kepada Rhil, dan kami sebagai sahabat yang iseng
mencoba bertanya kepada Irwan tentang hal itu, tapi sepertinya Irwan belum
berani jujur kepada kami tentang perasaan yang sebenarnya kepada Rhil, okey
kami bisa paham mungkin Irwan belum siap dan masih menjaga persahabatan kami.
Tapi penyelidikan kami gak berhenti sampai disitu, misi akan tetap kami
jalankan, wkwk.
Hanya 45 hari saja kami
mengabdi di gampong Lamsiem, yang awalnya kami berfikir itu adalah jangka waktu
yang terlalu lama, hmm ternyata tak yang seperti kami bayangkan, semua berlalu
begitu cepat. Yups, tepat pada tanggal 31 Desember 2013 kami akan di jemput
kembali oleh tim dari kampus UIN Ar-Raniry sebagai pertanda berakhir juga tugas
kami sebagai mahasiswa pengabdi di gampong tersebut.
Sediiih rasanya harus
pisah dengan warga dan anak-anak gampong Lamsiem tersebut terutama harus
berpisah dengan sahabat-sahabat, yaa bukan berarti pisah slamanya tapi kami
masing-masing masih punya perjuangan sendiri, yang penting kekompakan dan
saling dukung tetap ada.
Pada tanggal 30
Desember 2013, tepatnya malam sehabis isya kami membuat acara perpisahan
pengabdian kami dengan warga Lamsiem dan adik-adik kami. Suasana malam itu
terasa hening, dan sangat berbeda dengan suasana yang sebelumnya, yang slalu
ada tawa, tapi malam itu tawa kami berubah jadi air mata. Air mata itu ada
karna kesedihan perpisahan pengabdian kami.
Yaa walau bagaimana pun tugas kami
sebagai mahasiswa pengabdian sudah berakhir dan saatnya kami kembali berkarya
demi meraih cita-cita yang sudah ada di ambang pintu kesuksesan.
Dan tanggal 31 Desember
pun tiba, saatnya kami kembali ke kediaman masing-masing untuk melanjutkan
perjuangan. Eepppss walopun tugas pengabdian kami sudah selesai, tapiii kisah
ini belum selesai lhoo…, cerita “7 cm” masih terus berlanjut, hehe.
Pada tanggal 01 Januari
2014 (saatnya tahun baru), personil “7 cm” sepakat reflesing sekalian ingin
merayakan ultah Irwan yang tepat pada tahun baru itu. Akhirnya kami pun sepakat
refleshing ke lampuuk. Dengan ceria kami pergi ke Lampuuk untuk menambah
kenangan indah di “7 cm”, hehe.
Tiba di Lampuuk, seperti
kebiasaan kami yang slalu ketawa dengan berbagai macam candaan dan kegokilan
yang kami ciptakan, dan sambil menikmati indahnya laut sebagai salah satu
ciptaan Sang Ilahi, dan juga sambil menjalankan misi untuk mengatur strategi
kerjain Irwan yang ultah pada hari itu. Kue tar juga tepung dan telor yang
telah kami sediakan untuk di lemparkan ke Irwan pun berhasil kami jalankan,
tapi gak cuma Irwan yang kena telor dan tepung, bahkan yang gak ultah juga kena
kebagian, huutf, tapi yaaa itulah kekompakkan kami.
Pada saat pemotongan
kue tar, kami minta Irwan untuk menyuapkan potongan pertama pada orang yang
spesial, dan dia pun memilih Rhil untuk menyuapkan potongan pertama, cuit cuit,
so sweet euy, hehehe.
Tapi itulah keseruan di
hari itu. Setelah misi itu selesai dan misi selanjutkan tetap kami jalankan.
Kami bertujuh pun duduk melingkar di pinggir pantai dengan mengadakan permainan
yang sebelumnya juga sudah pernah kami mainkan, yuups putar botol, siapa yang
kena ujung botol maka dia harus jawab pertanyaan dari yang lainnya dengan
jujur.
Semua kena gilirannya
lho, dan pertanyaan yang diajukan juga bebas mengenai apa saja. Mulai dari
Masri, Akbar, Andy, Risky, Imoel, Rhil bahkan Irwan tetap bakal kena, tunggu
aja gilirannya….
Saat itu Rhil lebih
dulu kena ujung botol, yaa artinya kami yang akan bertanya dan Rhil harus jawab
sejujur jujurnya. Naah, Imoel pun ambil posisi pertama untuk bertanya pada
Rhil. Dan pertanyaan Imoel pada saat itu adalah jreng jreng jreng…. Inilah
pertanyaannya “Rhil ada perasaan yang lebih dari sahabat gak untuk Irwan.?”.
Jiaaah… pertanyaan dari Imoel itulah yang buat Rhil terdiam dan tak bisa
berkata apa-apa, tapi kami kasih peluang untuk Rhil menjawabnya di akhir
permainan ini. Whehehe.
Next giliran Irwan yang
kena ujung botol, hakhak. Lagi dan lagi Imoel masih ambil posisi pertama untuk
bertanya. Yuhuuuuu pertanyaan yang sama ke Rhil juga di lontarkan ke Irwan.
Dengan ekspresi yang sama Irwan pun gak bisa berkata apa-apa, dan akhirnya
Irwan pun menjawab dari pertanyaan Imoel itu. Setelah di jelaskan panjang lebar
oleh Irwan yang ternyata dia memang memiliki feel yang lebih sebagai sahabat ke
Rhil terjawab sudah. Dan akhirnya Rhil juga menjawab pertanyaan dari seorang
sahabat yang tadinya sempat tertunda, jawaban yang sama terdengar dari Rhil,
akhirnya ada feedbacknya, gak cuma bertepuk sebelah tangan, hehe. Endingnya,
yaa akhirnya mereka pun memilih menjadi pasangan kekasih, uuuu so sweet….. J
Dan kami sebagai
sahabat mendukung hubungan mereka, dan berdoa semoga hubungan itu tidak
sementara dan akan utuh sampai akhir hayat nantinya, dan begitu juga dengan
persahabatan ini yang akan selalu utuh dan tak akan pernah usang dimakan waktu…
Inilah sepenggal cerita dari “7 cm”….. J
Penggalan cerita ini ditulis oleh Mulyani, sahabat yang paling banyak ngakaknya hehe.
Tunggu kisah lengkapnya dalam tulisan berseri "Kutemukan Cinta di Lamsie"