Saturday, August 26, 2017

Merengkuh Impian yang Tertunda


Berselfi dengan mahasiswa ilmu hukum pasca sarjana Unsyiah, M Fatan Riadhi  yang juga hakim Tipikor Pengadilan Negeri Banda Aceh
PETUAH, Banda Aceh- Bagi saya, tujuan dari  hidup adalah untuk meraih sukses baik dunia dan akhirat. Jalan menuju sukses setiap orang tentu saja berbeda, seperti halnya setiap orang berbeda dalam mematok standar sukses bagi dirinya masing-masing.

Sukses adalah pencapaian dari sebuah tujuan. Untuk itu, modal utama meraih sukses adalah dengan memiliki tujuan. Semakin besar tujuan Anda maka akan semakin besar pula peluang sukses yang akan Anda peroleh.

Sukses adalah “igauan” saya sejak masih berusia enam tahun. Saat itu, saya tidak faham apa itu sukses, dan apa yang harus saya lakukan untuk sukses, karena yang terpatri dalam benak hati saat itu adalah, saya ingin menjadi tulang punggung keluarga di tengah keterbatasan ekonomi orang tua.

Seiring waktu berlalu, perlahan saya mulai menyadari bahwa sebagai anak sulung, alam menuntut saya untuk menjadi pribadi yang unggul agar dapat memberi contoh baik bagi adik-adik saya agar mereka menjadi orang yang berguna bagi dunia dan akhirat kelak.

Untuk itu saya berjuang mempertahankan tujuan saya demi memotivasi dan menjadi contoh baik bagi mereka dan tentunya saya juga berusaha untuk membuat orang tua bangga.

Saya sadar betul, mustahil sebuah usaha tanpa adanya rintangan dan pengorbanan karena itu memang cara Tuhan  dalam menguji kekuatan tekad setiap hambanya. Karena, hanya mereka-mereka yang memiliki tekad yang kuatlah yang akan lolos sebagai peraih medali sukses.

Alhamdulillah berkat usaha dan doa dari kedua orang tua, saya berhasil menjadi menyabet gelar sarjana perdana dalam keluarga besar saya baik sebelah ibu maupun sebelah ayah.

Prinsip itulah yang selalu saya tanamkan dalam merengkuh impian. Alhasil, dengan nikmat dan karunia Allah saya berhasil mengembalikan harga diri orang tua saya yang sempat khawatir jika pendidikan saya akan berakhir dengan kesia-sian karena keterbatasan keuangan. Jika ini yang terjadi, sudah barang tentu mereka akan menjadi buah bibir dan contoh yang tidak baik karena  gagal dalam mendidik anak di dunia pendidikan.

Setelah 2,5 tahun malang-melintang di dunia kerja, dengan impian yang sempat tertunda saya memberanikan diri untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat dua, dengan modal nekat saya mendaftar untuk menjadi mahasiswa magister ilmu hukum di Program Pasca Sarjana (PPs) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Alhamdulillah Allah megabulkan keinginan  saya.
Mahasiswa doktor dan magister melakukan foto bersama Dekan Fakultas Hukum Unsyiah usai mengikuti pengenalan kampus
Berselang beberapa hari, adik saya mengabarkan bahwa dirinya sudah selasai mengikuti siang akhir di kampusnya, saat ini dia hanya menuggu diwisuda dalam beberapa waktu ke depan.

Sejak 8 Agustus 2018 hingga hari ini, saya sudah mewujudkan impian untuk menjadi mahasiswa di PPs Ilmu Hukum Unsyiah, dan tentu saja saya sangat bertekad mampu menyelesaikan kuliah dalam waktu yang relatif singkat.

Saya selalu ingat pada pesan orang tua, bahwa impian itu datangnya dari hati, janganlah bermimpi karena emosi apalgi ingin membuktikan diri.[]

Banda Aceh 26 Agustus 2017.